Memilih fak.Hadits di STDI IMAM SYAFI'I - Pena Luqman

Post Top Ad

Memilih fak.Hadits di STDI IMAM SYAFI'I

Memilih fak.Hadits di STDI IMAM SYAFI'I

Share This


Sering saya dengar ketika masih duduk di bangku SMA, bahwa  jurusan Hadits adalah jurusan yang paling ruwet dan paling susah sehingga peminat kuliah ini begitu sedikit, yang mana mahasiswa di bebankan untuk menghafal hadits beserta rantai perowinya. ingat, ini yang saya dengar

pada kesempatan lain, kami pernah bertemu dengan seorang mahasiswa mantan kuliah hadits di Univ. Islam Madinah,
Mahasiswa tersebut pernah duduk di bangku jurusan hadits hanya 1 semester, karena beberapa sebab dia akhirnya pindah ke kuliah Syari'ah. Beliau pernah mengatakan kepada saya : " ente kalau masuk kuliah hadits dan mengisi ceramah, ente tidak di tanya oleh masyarakat, ini haditsnya do'if atau sohih atau ini siapa perowi haditsnya tapi ente ditanya, apa hukum ini?? dan apa hukum itu?? 

Akhirnya saya pun berpikir panjang untuk menentukan jurusan kuliah yang akan saya pilih kelak di STDI Imam Syafi'i, dan akhirnya saya memutuskan untuk memilih kuliah hadits karena menurut hemat saya, kuliah ini lebih menantang dan semenjak saya pengabdian di Ma'had saya telah jatuh cinta dengan Ilmu Ini

Akhirnya apa yang saya impikan tersebut tercapai , kabar kabar burung yang berterbangan ketika saya masih duduk di bangku SMA tidaklah benar, kuliah hadits tidak sesusah yang di banyangkan tapi memang kita harus sedikit lebih rajin.

Walaupun saya masih duduk di semester dua jurusan hadits, saya ingin sedIkit berbagi mengenai kuliah jurusan yang di anggap ruwet ini oleh sebagian elemen masyarakat.

Paling banyak di takutkan di jurusan Fak. Hadits adalah hafalan,  ternyata ketika saya masuk kuliah ini target hafalan persemester hanya 100 hadits itu pun tidak terlalu susah, seminggu hanya di tekankan untuk menghafal 8 hadits, jadi satu hari 1 - 2 hadits aja.

Berbagai seni Ilmu di pelajari dalam fakultas ini, diantaranya : ilmu Mustolah Hadits, ilmu jarhu wa ta'dil, tadwinu sunnah, kajian kutubu sittah, tadribu rowi, Ilmu rijal, fiqh, ushul fiqh, tafsir ibnu katsir, ilmu alat, ilmu warisan dan masih banyak lagi ilmu yang antum akan pelajari di fakultas ini.

Dalam fakultas ini, mahasiswa akan mengetahui para perowi - perowi yang banyak di rekomendasikan oleh ulama dan para perowi yang di cela oleh para ulama, fakultas yang mengajarkan tatacara membedakan mana hadits yang sohih dan hadits yang doif, fakultas yang mengajarkan seseorang untuk berpikir lebih daqiq atau teliti untuk menerima suatu hadits dan juga akan di ajarkan cara mengkritik hadits hadits yang riwayatnya memiliki penyakit, sejarah penyusunan hadits dari masa ke masa, ilmu tentang kunci kitab kitab sunan dan kitab kitab hadits para ulama seperti sohih ibnu hibban, sohih ibnu khuzaimah, almustadrok dan masih banyak lagi, anda akan pelajari hanya di fakultas Hadits

Jangan salah, bahwa fakultas ini hanya fokus dalam mempelajari seni ilmu yang berkaitan dengan hadits, tapi fakultas ini juga mengajarkan kepada mahasiwa untuk mengenal ranah khilaf di antara para fuqoha' atau ulama' fiqh, dan bagaimana mengambil hukum dan kesimpulan dari dalil yang berkaitan dengan fiqih tentu juga dengan memakai kaidah kadiah fiqhiyah dan ilmu alat berupa usul fiqh.

Aqidah Ahlusunnah wal Jama'ah serta firqoh firqoh sesat di dalam Dunia ISLAM akan anda dapati di fakultas ini serta bagaimana cara membantah syubhat syubhat mereka dengan bantahan yang seusai Al-qur'an dan Sunnah serta sesuai Logika sehat.

Seorang yang ingin membaca hadits dengan benar harus menguasai ilmu alat bahasa arab dan di fakultas hadits anda akan tetap di ajarkan ilmu nahwu dengan pembahasan yang lebih luas yang disertai khilaf ulama' nahwu dan pendapat yang paling benar antara dua perbedaan

Seorang yang mempelari hadits tidak boleh lepas dari hafalan al-qur'an, Alhamdulillah di fakultas Hadits di Stdi Imam Syafi'i, sangat menekankan mahasiswa untuk menghafal Alqur'an bahkan di tekankan lulusan fakultas ini menghafal minimal 10 juz dari Al-quran tidak hanya sampai di sini, ilmu tafsir pun di ajarkan, dengan menggunakan kitab karya seorang ulama mufassir terkenal Ibnu katsir.

Bahkan ilmu dalam penulisan karya ilmiyah juga akan anda pelajari di fakultas hadits dengan harapan, seorang mahasiswa mampu untuk menulis karya karya ilmiyah sesuai kaedah kaedah penulisan tingkat International

Sebenarnya masih banyak yang saya ingin ulas di sini namun karena waktu penulis yang tidak memungkinkan maka mudah mudahan tulisan kami ini mewakili dari harapan penulis untuk mengenalkan pembaca Fak. Hadits.

TERTARIK DENGAN KULIAH INI?? LANGSUNG DAFTAR DI http://stdiis.ac.id/pmb/
















2 komentar:

  1. ane dapat kabar bahwa fak. hadist di uim adalah yg paling 'salafi' daripada fak. lain

    BalasHapus
  2. Mas saya dah daftar jurusan hadist,, apakah tes jurusan hadist sma dengan jurusan akhwal syaksiah??

    BalasHapus

Pages