Jagalah Hati Jangan Kau Nodai - Pena Luqman

Post Top Ad

Jagalah Hati Jangan Kau Nodai

Jagalah Hati Jangan Kau Nodai

Share This
Jagalah hati jangan kau nodai, kalimat ini ringkas tapi memiliki cakupan makna yang luas. Ketahuilah Allah tidak menilai seberapa banyak tenaga anda keluar dalam melakukan suatu amalan
akan tetapi Allah menilai dari hati Anda sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إن الله لا ينظر إلى صوركم وأموالكم، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم»
Rasulullah Bersabda : “sesungguhnya Allah tidak melihat dari bentuk kalian, tidak melihat harta kalian akan tetapi melihat kepada hati kalian “ (H.R Muslim )

Maka hati adalah tempat Allah melihat amalan seorang hamba, apakah dia melakukannya  Ikhlas atau Riya’? jika anda melihat seseorang giat  beribadah 60 tahun amalannya tidak akan bermanfaat jika dia beramal bukan karena Allah, bukankah ada orang yang masuk neraka karena Jihad, Dermawan dan Membaca Al-qur’an, kenapa? Karena mereka melakukannya bukan karena Allah mereka melakukan hal tersebut agar dikatan pemberani, dermawan dan agar dikatakan Qori’ Al-Qur’an

Jagalah hati jangan kau nodai, sibuklah memperhatikan amalan hatimu, katakanlah kepada diri anda “apakah saya melakukan amalan ini Ikhlas atau ingin dipuji manusia atau ingin mendapatkan balasan?”

Jika ada yang bertanya, apa penyebab orang di dunia ini banyak yang berdusta, banyak yang berkhianat, banyak yang korupsi banyak pembunuhan maka itu semua adalah hasil dari rusaknya hati, oleh karenanya jagalah hati jangan kau nodai

Sebagian orang mengatakan : kita tidak usah banyak – banyak beramal cukup hanya memperhatikan ha,ti maka kita jawab: sesungguhnya amalan membuktikan apa yang ada didalam hati, contoh : jika seseorang mengaku mencintai Allah maka pasti dia melakukan hal – hal yang mencintai dengan melakukan amalan – amalan yang dapat mendatang kecintaan Allah, contoh lain : jika anda mencintai wanita dan ingin menikahinya, apakah anda hanya memperhatikan hati anda agar cinta tidak pindah??, tentu tidak , pasti anda akan melakukan suatu hal yang dapat mendatangkan cintanya?

Jagalah hati jangan kau nodai, jangan jau nodai dengan maksiat kepada Allah, jika seorang melakukan maksiat kepada sang pencipta maka akan diberikan titik hitam dihatinya, semakin dia sering melakukan maksiat maka semakin banyak juga titik hitam dihatinya hingga hatinya tertutup dan tidak bisa lagi membedakan antara mana yang benar dan mana yang salah sebagaiman sabda Nabi :

«تعرض الفتن على القلوب كالحصير عودا عودا، فأي قلب أشربها، نكت فيه نكتة سوداء، وأي قلب أنكرها، نكت فيه نكتة بيضاء حتى تصير على قلبين، على أبيض مثل الصفا فلا تضره فتنة ما دامت السماوات والأرض، والآخر أسود مربادا كالكوز، مجخيا لا يعرف معروفا، ولا ينكر منكرا، إلا ما أشرب من هواه»
Fitnah yang mengenai hati (syubhat ataupun syahwat) bagaikan tikar yang ditenun sedikit demi sedikit, hati mana saja yang menerimanya (fitnah Syubhat ataupun Syahwat) maka akan diberikan titik hitam dan hati mana saja yang menolaknya maka akan diberikan titik putih sehingga hati  menjadi dua bagian :  sebagian menjadi putih bagaikan batu licin yang tidak akan membahayakan fitnah selama langit dan bumi masih ada, dan sebagian lainnya hitam keabu-abuan bagaikan gelas yang terbalik yang tidak mengenal yang baik dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali apa yang diinginkan hawa nafsunya (H.R Muslim)

Kesucian hati akan berkonsekwensi dengan benarnya amalan yang ia lakukan, bagusnya akhlak yang nampak pada dirinya dan perangai yang ia lakukan, orang yang memiliki hati yang sehat maka pemikirannya akan jernih dan benar yang mana orang yang bertaqwa akan mencium bau badan dan bajunya dari kebaikan, beda dengan orang yang fajir, orang yang baik akan mencium bau maksiat yang terlekat pada badan dan bajunya sehingga terkadang kita melihat orang yang fajir tidak suka kepada pelaku kebaikan, disebabkan kebaikan dan keburukan tidak mungkin terkumpul

Contoh perilaku salaf dalam menjaga Hati

Sebagimana para salafushalih sangat gigih dalam melakukan kebaikan begitu pula mereka lebih gigih menjaga hatinya, dari penjagaan hati yang mereka lakukan ialah menyembunyikan amalannya

Ketika Umar bin Khottob mensifati Abu Bakar dia mengatakan : “Sesungguhnya keadaannya dalam kesendirian lebih baik daripada apa yang nampak” sangat berbeda dengan kita, yang mana dalam keadaan nampak dihadapan manusia lebih baik daripada keadaan  kita tersembunyi


Berkata Abdah bin Sulaiman Al-Maruziy :Pernah saya menjadi tentara bersama Abdullah Bin Mubarok di Negeri Romawi, ditengah perjalanan kami bertemu dengan musuh, ketika dua saf saling berhadapan salah seorang dari musuh menantang untuk duel,  maka keluarlah salah seorang dari kaum muslimin memakai penutup wajah untuk menerima tantangangan duel dari kaum kuffar, maka akhirnya mereka berduel dan berhasil membunuh orang kafir, kemudian seorang dari orang kafir menantang untuk berduel lagi maka keluarlah orang yang sama dari kaum muslimin menerima tantangan tersebut yang akhirnya dia berhasil membunuh orang kafir tersebut, maka kaum muslimin sangat ingin mengetahui orang yang berduel dengan orang kafir tersebut dan saya termasuk orang yang ingin mengetahui siapa orang yang berada  dibalik cadar tersebut, maka saya pegang ujung dari penutup wajahnya dan ketika  saya buka ternyata dia adalah Abdullah Ibnu Mubarok.

Begitu juga kisah Ali bin Hasan yang mana beliau senantiasa membawakan Gandum bagi orang – orang miskin di malam hari dan tidak ada yang tau kecuali ketika beliau meniggal dunia. Mudah – Mudahan Allah memberikan kita kepada keikhlasan dan menjauhkan kita dari Riya’

Perkara yang bisa memperbaiki hati

Perkara yang bisa memperbaiki hati ialah menyembunyikan amalan dan tidak menampakkannya dihadapan manusia baik itu dengan perkataan maupun dengan perbuatan seorang hamba harus memiliki waktu sendiri untuk berdua dengan Rabbnya begitu juga dia harus memiliki waktu untuk mengingat dosa – dosanya serta mengintropexi dirinya dan meminta ampun atas segala dosa yang pernah ia lakukan

I’tikaf juga termasuk perkara yang bisa melembutkan hati yang mana kita focus untuk beribadah kepada Allah dan menjahui untuk sementara perkara – perkara duniawiy, dalam I’tikaf dia benar benar menundukkan dirinya kepada sang pencipta hingga melahirkan rasa takut kepadanya dengan itu air mata meleleh tumpah dari matanya karena perasaan takut kepada Allah hingga dia mencapai derajat 7 golongan yang dilindungi oleh Allah pada hari kiamat sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan Oleh Imam Bukhari (Seorangyang mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga tumpah air matanya)

Salah satu yang menyebabkan kerasnya hati ialah melihat wanita-wanita yang bukan Mahrom, apalagi pada zaman sekarang para wanita memakai celana dan rok di atas lutut mereka, iklan – iklan bergambarkan wanita – wanita cantik  yang berpakaian tapi telanjang bertebaran dimana – mana sehingga tatkala Iman lagi lemah maka tak jarang mata memandangnya

Sebagian Ulama Salaf ditanya : “apa yang bisa menolong kita agar mudah menundukkan pandangan”? beliau menjawab : “dengan engkau mengetahui bahwa penglihatan Allah itu lebih cepat  melihatmu daripada engkau melihat (wanita yang bukan Mahrom) jika engkau mengetahui bahwa penglihatan Allah lebih dulu melihatmu sebelum engkau melihat wanita maka mungkin engkau akan malu dan engkau meninggalka itu, dan engkau akan menundukkan pandanganmu.

Begitupula ingatlah bahwa malu kepada Allah akan membuatmu meninggalkan maksiat dan dapat memperbaiki hatimu, begitu juga dengan mengingat pemberian Allah kepada kita dan bahwa nikmat ini bisa saja Allah mengambilnya kapanpun Allah inginkan, maka hal tersebut bisa memperbaiki hati kita

Refrensi : Islahul Qulub ;  Syaikh Muhammad Sholeh Al-Munajjid




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages