Wanita di mata orang Yunani
Di mata orang yunani, wanita itu memiliki kedudukan yang sangat
nista dan posisi yang sangat rendah, bahkan mereka menyebut wanita sebagai
najis atau kotoran dari perbuatan setan. Wanita bisa diperjual belikan di
pasar-pasar, hak-haknya dirampas, sehingga mereka tidak mendapatkan bagian
pusaka sama sekali, dan juga tidak punya hak untuk mengelola hartanya sendiri
Socrates, tokoh filosof Yunani mengatakan tentang wanita
“sesungguhnya seorang wanita adalahsebuah pohon beracun. Bentuknya memang
indah, tetapi ketika dimakan burung pipit ia mati seketika
Wanita di mata orang Cina
Orang – orang Cina menggambarkan wanita sebagai air yang berbahaya
yang bisa merusak kebahagiaan dan harta benda. Seorang suami berhak menjual
istrinya seperti layaknya budak perempuan. Dan dia juga berhak untuk
menguburnya dalam keadaan hidup-hidup. Apabila seorang wanita cina berstatus
janda, ia menjadi milik bersama keluarga mendiang suaminya seperti layaknya
harta pusaka peninggalan
Wanita di mata orang India
Orang – orang
India memperlakukan wanita dengan perlakuan yang sangat kejam. Sedemikian kejamnya sampai sebagian mereka
mengharuskan seorang istri untuk ikut mati pada hari kematian suaminya. Ia lalu
dibakar bersama mendiang suami dalam satu tempat pembakaran. Di mata mereka,
seorang wanita tidak memiliki hak terhadap ayah atau suami, atau anak-anaknya
sendiri. Apabila mereka meninggal dunia, ia harus dinisbatkan kepada salah
seorang anggota keluarga suaminya sehingga ia tidak berdaya menentukan nasib
hidup sendiri
Wanita di mata orang Persia
Orang – orang
Persia memang tidak memiliki fitrah yang sehat (tidak semuanya). Betapa tidak,
mereka membolehkan seorang lelaki menikahi ibunya sendiri atau adik, atau kakak
perempuannya, atau tantenya atau bibinya atau keponakan keponakannya
Apabila wanita
tengah mengalami haid, mereka memasungkan di tempat yang jauh di luar kota.
Siapaun tidak mendekatinya kecuali pelayannya saja.
Wanita di mata orang Yahudi
Orang – orang
yahudi menganggap wanita itu sebagai kutukan, karena wanitalah yang pernah
menyengsarakan Adam, ketika wanita mengalami haid, mereka tidak mau
mendekatinya dan makan bersamanya. Ia bahkan dilarang menyentuh bejana apapun
supaya tidak terkena najis darinya
Bahkan ada
sebagian orang – orag Yahudi yang memasang tenda khusus wanita yang sedang
mengalami haid. Di depan tenda disediakan roti dan air untuknya dan tidak
diperbolehkan keluar dari tenda hingga ia suci
Di mata mereka,
kedudukan seorang anak perempuan tidak lebih pelayan atau babu. Ayahnya berhak
menjualnya. Dan ia tidak berhak mendaptkan peninggalan harta pusaka, kecuali
memang sang ayah tidak memiliki anak laki – laki
Wanita di mata orang Nasrani
Adapun nasrani
mereka memiliki berbagai anggapan dan stigma negative terhadap seorang wanita.
Contoh “wanita adalah pintu masuk syaithon ke dalam jiwa seorang manusia.
kitab : “ahyanan zaujatun wahidah laa takfiy” atau “ terkadang…. Satu
istri tidak cukup (pustaka al-kautsar, 25-28)
Wanita dalam pandangan Islam
tidak ada satu agama pun di muka bumi ini yang lebih memperhatikan
hak- hak wanita kecuali agama Islam, Agama Islam benar – benar membawa
keberkahan bagi seluruh Ummat tak kecuali wanita. Perhatikan bagimana Islam
memperhatikan wanita
1.
Wanita dan Laki – laki asal
perintahnya sama
Allah Berfirman
:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (An-Nisa : 1)
Saya (Luqman Hakim) berkata : lihatlah
bagaimana Allah memperintahkan laki – laki bertaqwa begitupula wanita dan Allah memerintahkan
untuk saling menjaga kasih sayang dan silaturahmi antara suami Istri. Betapa
Indahnya Islam
2.
Allah memperlakukan wanita dan lelaki sama dalam
memberikan pahala amalan kebajikan dan tidak membedakan antara laki – laki dan
perempuan
Allah Berfirman :
وَكُلُّهُمْ آتِيهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari
kiamat dengan sendiri-sendiri (maryam:95)
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ
أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (An-Nahl:97)
Saya
(Luqman Hakim) berkata : Masya Allah, Allah begitu adil memperlakukan hambanya,
bahkan pada hari kiamat pun yang akan datang untuk mempertanggung jawabkan
amalan dalam keadaan sendiri baik itu laki – laki maupun perempuan, dalam ayat
selanjutnya Allah akan memberikan balasan amalan kebajikan berupa kehidupan
yang baik dan pahala yang baik tanpa memperhatikan apakah dia itu laki – laki
atau perempuan.
3.
Rasulullah memerintahkan agar seorang ayah
memuliakan wanita sebagimana sabdanya :
مَنْ يَلِي مِنْ
هَذِهِ البَنَاتِ شَيْئًا، فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ، كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ
النَّارِ
“barangsiapa diuji dengan sesuatu pada
anak – anak perempuan, kemudian dia tetap berbuat baik kepadanya niscara mereka
akan menjadi tirai yang melindunginya dari neraka (Shahih Jami’ 5931)
Dalam
hadits ini terdapat anjuran untuk senantiasa berbuat baik kepada anak perempuan
bilamana seseorang berbuat baik kepada anaknya perempuan maka dia akan menjadi
penghalang agar bapaknya terhindar dari adzab neraka. Lihatlah betapa mulianya
wanita dalam Islam
4. Dalam agama Islam seorang anak harus
mengutamakan berbakti kepada ibu kemudian ayah, sebagaimana yang telah
diajarkan oleh Rasulullah kepada kami, berikut sabdanya :
عَنْ بَهْزِ بْنِ
حَكِيمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جده (معاوية بن حيدة) رضي الله عنه قُلْتُ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ مَنْ أَبَرُّ؟
قَالَ: (أُمَّكَ) قُلْتُ مَنْ أَبَرُّ؟
قَالَ: (أُمَّكَ) قُلْتُ مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ: (أُمَّكَ) قُلْتُ مَنْ أَبَرُّ؟ قال:
(أباك ثم الأقرب فالأقرب)
Dari bahzi bin hakim dari bapaknya dari kakeknya
saya mengatakan : “Ya Rasulallah siapakah yang aku harus berbuat baik kepadanya
? Rasulullah Berkata : Ibumu, saya
bertanya : kemudian siapa lagi ? Rasulullah Menjawab : Ibumu , saya bertanya : kemudian
siapa lagi ? Rasulullah Menjawab : Ibumu , saya bertanya : kemudian siapa lagi
? Rasulullah menjawab : kemudian bapakmu
Masih banyak lagi Haq-haq
wanita yang dibicarakan oleh Islam, seperti : hak Istri kepada suaminya, hak
waris wanita, haq safar dan masih banyak lagi.
Refrensi :
- kitab : “ahyanan zaujatun wahidah laa takfiy” atau “ terkadang…. Satu istri tidak cukup (pustaka al-kautsar, 25-28)
- alma'atu qobla Islam wa ba'da Islam
- Alqur'an al karim
Muh. Luqman Hakim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar