Kisah Seorang Pimpinan Takut Dengan Uang Sogokan - Pena Luqman

Post Top Ad

Kisah Seorang Pimpinan Takut Dengan Uang Sogokan

Kisah Seorang Pimpinan Takut Dengan Uang Sogokan

Share This
 
Lelaki berinisial “A” bekerja disalah satu markaz perbatasan, konon berbagai komuditi harus melewatinyua hingga dia menandatanganinya untuk memberi Lisensi masukna barang – barang itu ke dalam negara.

Dia adala seorang yang terpercaya di dalam pekerjaannya dan sangat bersikeras untuk menerapkan Prosedur. Dia tidak memperkenankan seorang pun untuk melewatkan prosedur, tanpa pandang bulu siapapun orangnya

Pimpinan seprofesinya susah sampai batas tak tahu malu saat memanggilnya suatu hari dan mendesaknya untuk mengambil uang sogokan agar mempermudah urusan bagi orang yang membayar supaya dia bisa memperoleh uang. Ketika si A mendengarkan ucapan inidari pimpinannya, seketika dia menggigil ketakutan dan keluar dari hadapannya

Dia sangat gelisah ketika dia diperintah untuk mengambil uang sogokan tersebut, bagaimana tidak dia berada dalam kondisi yang terkontaminasi dan kotor

Hari demi hari berlalu begitu cepat sementara godaan dunia selalu tampak dihadapan matanya, para penyuap datang kepadanya dengan membawa uang sogokan. Sang penyogok mengatakan “ini hadiah dari yayasan kami” sedangkan penyogok yang lainnya mengatakan “uang ini sebagai penghormatan dari yayasan kami”

sang Penyogok dan Penyuap senantiasa membujuknya dengan segala cara, namun si A tetap tak bergeming bagaikan gunung besar yang kokoh, dia menolak mentah – mentah sogokan itu. Dia mulai berpikir antara dia dan hatinya sampai kapan ia bisa bertahan dalam kondisi ini? Dia khawatir dirinya akan lemah dan tergoda untuk mengambil uang haram

jabatan tinggi dan penghasilan yang ia dapatkan sebulan sungguh sangat menggiurkan, bersamaan itu hatinya tidak tenang karena penyogok sering datang kepadanya, kini ia benar – benar harus menentukan pilihan, apakah dia berhenti dari pekerjaanya dan dia harus kehilangan gajinya atau tetap dalam pekerjaanya atau melanggar ketentuan – ketentuan Allah dan mengambil uang sogokan, sampai di sini dia teringat Firman Robbnya : “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan dia jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang ia tidak sangka (Ath-Thalaq :2-3)

setelah berpikir dan merenung dibantu oleh iman yang masih ada di dalam hatinya akhirnya dia mengambil suatu keputusan untuk mengajukan pengunduran diri dan keluar dari iklim yang mencekik untuk beralih mencari rezeki yang halal. Dia membeli sebuah truk kecil dan mulai bekerja dalam bidang jasa pengangkutan barang – barang komoditi. Sedikit demi sedikit Allah memberikannya rezeki dan dia bisa membeli truk yang lain, para pengusaha mulai meminta untuk mengangkutkan barang-barang dagangan mereka, hal ini dikarenakan mereka telah mengenalnya, juga amanahnya dan upaya kerasnya demi keselamatan barang seolah – olah barang dagangannya sendir. Akhirnya dia punya banayak kontainer yang memperkerjakan beberapa tenaga supir

Suatu hari, salah satu kontainernya mengalami tabrakan dan rusak, karena supirnya mengantuk, Sang Supir meminta maaf kepada si A, lalu diapun memaafkan dan memberikan dispensasi kepadanya dan tidak marah kepada supirnya. Kala itu, polisi lalu lintas beridiri mendatanginya, sambil dia menepuk – nepuk pundak si supir sambil menampakkan bahwa masalahnya itu sepele. Polisi itu merasa heran terhadap kemurahan hati si A dan baiknya perlakukan kepada si Supir. Polisi itu pun ingin sekali mengenalnya.

Tahun demi tahun berlalu, dan polisi lalu lintas yang sempat menemuinya kini menjadi pengusaha besar. Dia kedatangan pasokan barang yang cukup besar dan dia ingin mengangkutnya, tiba – tiba dia teringat kepada si A lalu diapun menghubunginya untuk mengangkutkan barang dagangannya, semua itu karena sifat amanah yang ia miliki, kemurahan hatinya dan kebaikan budi pekertinya

sekarang si A menjadi salah satu pengusaha besar yang memiliki jasa angkutan yang besar. Sesungguhnya orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya sesuatu yang lebih baik baginy, seorang pegawai yang bersahaja ini telah meninggalkan pekerjaan ketika ia mengkhawatirkan dirinya dari suatu yang haram dan memilih keluar untuk mencari rezekiyang halal, lallu Allah membukakan baginya pintu rezeki, dan Akhirnya dia pun menjadi salah satu pengusaha besar.

Kitab : Qisash minal waqi'; muhammad bin Shaleh Al Qathani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages