لحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Segala puji bagi Allah yang menciptakan makhluk dengan kekuasaan-Nya, memperlihatkan kepada mereka keajaiban hikmah-Nya, dan menganugerahkan kepada mereka kelembutan dan nikmat-Nya yang luas. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, yang tiada sekutu dalam keilahian dan ketuhanan-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya yang diutus kepada seluruh makhluk, semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada beliau, seluruh keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti sunnahnya. Amma ba'du:
Aku wasiatkan kepada kalian dan diriku sendiri untuk selalu berusaha meraih ridha Allah Ta'ala, dan terus berjuang untuk mencapai takwa, hingga kita bertemu Allah Subhanahu wa Ta'ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102).
Wahai hamba-hamba Allah, setiap Muslim mengetahui bahwa tujuan penciptaannya adalah untuk beribadah kepada Allah. Namun, marilah kita merenungkan perhatian Allah terhadap hamba-Nya sebelum penciptaan, setelah penciptaan, dan setelah kematian, yang seharusnya mendorong kita untuk bersyukur kepada Tuhan kita, mencintai-Nya, menghormati-Nya, mengagungkan-Nya, dan merasa malu kepada-Nya. Maka marilah, wahai hamba Allah, kita perhatikan beberapa bentuk perhatian Allah kepada kita, kelembutan dan kemurahan-Nya, rahmat dan hikmah-Nya, serta nikmat-Nya.
Sebelum penciptaan, Allah telah mensyariatkan bagi yang ingin menikah agar memilih pasangan yang baik, yang dengannya—dengan izin Allah—lahirlah keturunan. Allah menciptakanmu dalam bentuk yang sebaik-baiknya, dan mensyariatkan bagi ibumu untuk berbuka puasa di bulan Ramadan jika kesulitan berpuasa ketika mengandungmu atau menyusuimu. Setelah kelahiranmu, kamu diberi nama yang baik, dan diadakan aqiqah untukmu sebagai ungkapan syukur atas momen bahagia tersebut. Allah melembutkan hati kedua orang tuamu untuk mencintaimu, memberikan nafkah dan perhatian, serta kasih sayang dan bermain denganmu. Kamu menikmati masa kecilmu tanpa ada beban tanggung jawab, dan Allah mendorong orang lain untuk berbuat baik kepadamu serta mendidik dan memberikan nasihat.
Saat kamu dewasa, kamu akan melihat perhatian Allah dalam banyak hal dalam hidupmu; Dia memerintahkan orang lain untuk menyambutmu dengan senyum dan keramahan, dan memotivasi mereka untuk menyapamu serta berjabat tangan ketika bertemu, berbicara dengan kata-kata yang baik, dan memilih kata-kata yang terbaik.
Dia memerintahkan orang-orang yang lebih tinggi kedudukannya darimu untuk rendah hati kepadamu, dan mengharamkan mereka dari bersikap sombong terhadapmu.
Di antara perhatian Allah dan kelembutan-Nya kepadamu adalah bahwa Dia mengharamkan orang lain untuk menipumu saat berjual beli, dan melarang mereka dari melakukan penipuan atau menaikkan harga palsu, serta melarang mereka untuk menjual barang di atas penjualanmu, dan memerintahkan mereka untuk bersikap murah hati jika menjual kepadamu.
Allah juga menganjurkan keluarga dan tetanggamu untuk berbuat baik kepadamu dan menjaga hubungan denganmu, serta memotivasi mereka untuk bersabar terhadapmu jika kamu berbuat salah, menahan amarah terhadapmu, bahkan mendorong mereka untuk memaafkanmu. Dia mengharamkan berbagai hal yang dapat mengganggumu dan menyakitimu, seperti mengharamkan mereka dari mencela, mencemooh, atau menghinamu, serta melarang mereka menyebarkan rahasia atau mengutukmu, atau berbicara berdua tanpa melibatkanmu, serta mengancam mereka yang berniat membunuhmu, mendengki, menggunjing, atau berprasangka buruk padamu, dan menyebarkan fitnah tentangmu.
Allah melarang mereka dari memakan bawang putih dan bawang merah jika akan mengganggumu, serta memerintahkan mereka untuk bersih-bersih dan memakai wewangian. Dia mengharamkan mereka dari membencimu, dan memberikan ancaman berat serta hukuman di dunia dan akhirat jika seseorang menuduhmu tanpa bukti, mencuri hartamu, atau melanggar kehormatanmu. Dia mendorong mereka untuk meminjamkan barang kepadamu jika kamu membutuhkan, dan memotivasi mereka untuk meminjami uang jika kamu dalam kesulitan, serta memberi kelonggaran jika kamu dalam keadaan sulit, dan mengharamkan mereka mengambil tambahan dari hutangmu. Dia menjadikan riba sebagai salah satu dosa besar.
Allah memerintahkan mereka untuk menghormatimu jika kamu menjadi tamu, menjengukmu jika kamu sakit, dan bersedekah kepadamu jika kamu miskin.
Allah memperhatikan perasaanmu, sehingga Dia mengharamkan orang lain untuk menyebut-nyebut pemberian mereka kepadamu, serta melarang mereka menakut-nakutimu, bahkan dengan bercanda sekalipun.
Dia melarang mereka ikut campur dalam urusan pribadimu dan apa yang tidak ada hubungannya dengan mereka. Dia mendorong mereka untuk berbagi kebahagiaan denganmu saat kamu senang, memberi ucapan selamat dan menjawab undanganmu, serta mendorong mereka untuk menghiburmu saat kamu bersedih, dan membantu memenuhi kebutuhanmu saat kamu dalam kesulitan.
Allah mengharamkan mereka untuk mendustakanmu, berkhianat, melanggar janji mereka kepadamu, melamar di atas lamaranmu, atau menyembunyikan kesaksian yang bisa menguntungkanmu.
Dia mendorong orang lain untuk mencintaimu sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri, serta mendorong mereka untuk mendoakanmu di belakang punggungmu (tanpa sepengetahuanmu).
يُحِبُّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
"Dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Perhatian Allah dalam Kehidupan Rumah Tangga
Di antara perhatian Allah terhadap kehidupan rumah tanggamu adalah bahwa Dia memerintahkan pasangan hidupmu untuk memperlakukanmu dengan baik dan memenuhi hak-hakmu. Allah juga mengagungkan hakmu atas anak-anakmu, sehingga Dia menjadikan berbakti kepadamu dan berbuat baik kepadamu sebagai salah satu kewajiban dan amal kebaikan terbesar, dan menjadikan durhaka kepadamu sebagai salah satu dosa besar. Dia menekankan kewajiban berbakti kepada orang tua, terutama saat mereka sudah tua dan lemah.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka jangan sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra: 23).
Maka, segala puji bagi Allah, kami tidak dapat menghitung segala pujian untuk-Mu, wahai Allah. Kelembutan-Mu terhadap kami sangat banyak dan tak terhingga. Aku memohon ampun kepada Allah untuk diriku dan kalian, maka mohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Khutbah Kedua
الحمدُ للهِ الذي بنعمَتِهِ تتِمُّ الصَّالحاتُ، وأشهدُ أنْ لا إله إلا اللهُ وحدَهُ لا شريكَ لَه، وأشهدُ أنَّ محمدًا عبدُه
ورسولُه الأوَّهُ المُنِيب.
Segala puji bagi Allah Yang Maha Lembut, Maha Pemberi, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, yang Maha Bijaksana dan Maha Penyayang, Maha Lembut dan Maha Mengetahui. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan pilihan-Nya. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada beliau, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti petunjuknya. Amma ba'du:
Wahai hamba Allah, apakah engkau melihat bagaimana kelembutan dan perhatian Allah kepadamu, kebaikan-Nya, dan rahmat-Nya kepadamu? Sesungguhnya perhatian-Nya, bahkan setelah engkau meninggal dunia, tetap ada. Allah menjadikan kehormatanmu ketika mati sama dengan kehormatanmu ketika hidup.
Maka diharamkan untuk membuka auratmu, atau mematahkan tulangmu. Bahkan, engkau dimandikan, diberi wewangian, dan dikafani dengan kain yang bersih. Allah mendorong kaum Muslimin untuk menyalatkanmu, mendoakanmu, mengikuti jenazahmu, dan berdoa untukmu setelah dikuburkan. Dia mensyariatkan bagi kaum Muslimin untuk menziarahi kuburanmu dan mendoakanmu setelah engkau meninggalkan dunia ini, sehingga engkau mendapatkan manfaat dari ampunan dosa-dosamu dan derajatmu yang meningkat meskipun amalanmu telah terputus.
Allah mendorong anak-anakmu untuk melakukan hal tersebut sebagai bentuk bakti yang bisa mengangkat derajat mereka.
Di akhirat kelak, ada berbagai syafaat dan rahmat dari Yang Maha Pengasih.
Kesimpulan
Di antara kelembutan Allah adalah bahwa Dia melarangmu untuk membahayakan kesehatanmu atau dirimu sendiri.
Bahkan perhatian dan rahmat Allah berlaku padamu meskipun saat engkau bermaksiat. Dia memerintahkan mereka untuk menutup aibmu, tidak menjadi sekutu setan terhadapmu, serta menasihatimu dengan cara yang baik dan lembut. Di antara perhatian Allah Ta'ala adalah Dia memberimu waktu, bersabar terhadapmu, bahkan meskipun engkau sering melakukan dosa. Dia selalu menutup aibmu, mengampuni dosa-dosamu setiap kali engkau memohon ampunan, bahkan bergembira dengan taubatmu dan mengganti keburukanmu dengan kebaikan. Dia menerima taubatmu, meskipun engkau berbuat dosa selama sembilan puluh tahun.
Akhirnya, inilah sekelumit kelembutan Allah kepada kita, rahmat-Nya, dan karunia besar-Nya bagi kita, baik dalam kehidupan kita maupun setelah kematian kita. Inilah keindahan agama ini yang seharusnya menambah keimanan seorang mukmin, dan menarik minat orang kafir untuk memeluk agama Allah Ta'ala, agama yang tidak menerima selainnya.
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ، وَمِلْءَ مَا بَيْنَهُمَا، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ. أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ، وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ. لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar