
berapa
hari lagi dia akan menikah dan selama ini dia tidak tahu bahwa dia anak dari
hasil perzinahan, apa yang harus saya lakukan ustadz”?? maka saya jawab : “ saya terangkan tentang
bahaya zina, saya terangkan bahwa dosa itu adalah dosa dia dan istrinya, harus
bertaubat kepada Allah kemudian saya
sarankan agar dosa tersebut jangan
diemban oleh anaknya.” “ kenapa begitu ustadz.??” maka saya menjawab : “ kalau
seandainya bapak tidak mau dosa tersebut di emban kepada anak, maka bapak tidak boleh menjadikan
diri bapak wali atasnya, jadi tidak sah bapak wali dari anak tersebut” bapak itu mengatakan : “bagaimana
ustadz, bagaimana mungkin saya tidak walinya, saya harus hadir pada acara
pernikahannya, apa yang dia katakannya nanti kalau saya tidak walinya, tentu
dia tahu bahwa dia bukanlah anak secara resmi yang di halalkan syariat, jika
saya tidak menjadi walinya??”. Saya katakan : “Begitulah zina dan begitulah
orang berzina pada zaman sekarang, sampai malu pun dia harus tutup, yang
seharusnya dia harus di cambuk dan diasingkan dalam setahun, tidak diperkenankan
untuk datang ke negerinya, dia harus diasingkan kalau seandainya dia bujangan,
kalau sendainya dia telah menikah dia harus dirajam, saya
katakan : sekarang ceritanya bukan malu, akan tetapi bagaimana menyelamatkan
seorang gadis anak bapak ini supaya dia menjadi istri yang sah dari pernikahan
yang sah, terus dia mengatakan : “apa yang harus saya lakukan ustadz??” saya
tidak boleh menjadi walinya, tidak mungkin!!! karena saya harus hadir dalam
akad nikahnya” kemudian saya katakan : “ada jalan lain, bahwa nikahkan dengan
wali shulton, kemudian cari alasan lain, apa alasan bapak untuk tidak bersama
dengannya” dia mengatakan : “tidak bisa saya ustadz” saya katakan : “kalau tidak bisa, itulah kesialan maksiat
bapak yang bapak lakukan berjama’ah dengan istri, semua pernikahan di atas wali
yang tidak sah bapak harus menanggung perzinahan yang di lakukan oleh gadis
yang bapak cintai tersebut sebagai anak bapak dengan suaminya karena
pernikahannya tidak sah” anak yang
dihasilkan dari pernikahan tersebut juga akan menjadi anak zina, lihatkah bapak
sekarang bagaimana zina menjadikan zina yang serupa, kemudian dia menutup handponnya dan
selesaihlah ceritanya.
Dikisahkan Oleh
Ibnul Jauzi dalam kitabnya dzammul Hawa’
Bahwa seseorang
pemuda, dia dipeningkan dalam sebuah
perkara, dalam 3 hari ini dia bermimpi dengan mimpi yang sama, yaitu dia
bermimpi setiap kali dia tidur, kuburan yang berada sebelah rumahnya seakan –
akan terbongkar, kemudian datanglah orang – orang yang di dalam kuburan
tersebut bangkit dengan pakaian mereka mendatangi pemuda yang bermimpi
tersebut, selama tiga hari bermimpinya yang sama, orang – orang yang di kubur
tersebut meminta agar dia mengupayakan agar jangan dikuburkan seorang wanita
yang akan dibuburkan sebentar lagi, dia bermimpi 3 hari berturut – turut bahwa
semua orang – orang yang ada dikuburan meminta kepadanya agar orang yang akan
dikuburkan sebentar lagi supaya tidak di kuburkan bersama mereka, karena tidak
kuatnya mereka menahan bau busuk yang akan mereka terima di kuburan tersebut,
membuat dia bingung selama 3 hari berturut – turut dia bermimpi, mesti ada
sesuatu, akhirnya dia kekuburan tersebut untuk mencari tukang gali kubur,
kemudian dia bertanya “adakah hari ini orang yang akan di kuburkan di tempat
ini hari ini??? Maka dijawab oleh penggali kubur : “benar akan ada seorang
wanita kaya – raya yang meninggal
barusan, mereka telah membeli tempat ini dengan harga yang sangat mahal,
karena banyak tempat – tempat yang tidak menerima dia.” kemudian pemuda tersebut menceritakan mimpinya
bahwa orang – orang yang berada di kuburan ini memintanya supaya tidak
dikuburkan disini, apa kata penggali kubur : “kalau begitu, okelah kami tidak akan mengizinkan
dia dikuburkan disini.” membuat pemuda tersebut penasaran dia ingin tau, siapa
wanita yang begitu takut penghuni kubur dengan dosa – dosa yang mereka lakukan
juga, kenapa dia takut??, sehingga membuat dia penasaran sehingga di harus
datang ke tempat ta’ziyah wanita orang kaya tersebut yang telah meninggal,
kiranya ketika dikatakan wanita tersebut dikuburkan di sebelah rumahnya, karena
dia kaya dia telah bisa mencari tanah untuk dikuburkan wanita yang meninggal
tersebut, maka dilihat ta’ziyah orang yang hadir sangat ramai dan dilihatnya
keranda untuk membawa wanita tersebut telah dimulai diberangkatkan menuju
kuburan dan dilihat dari sebanyak yang hadir, ada dua orang laki – laki yang
dia lihat pertama, orang yang tua kelihatannya di adalah suaminya dan yang satu
lagi seorang pemuda yang gagah, kemudian dia mendekati pemuda tersebut yang
kiranya dia adalah anak dari wanita yang telah meninggal, kemudian dia
menceritakan : “bahwa dia bermimpi tentang tidak diterimanya ibunya oleh
penduduk kubur, yang kebetulan pemuda tersebut adalah anak dari wanita
tersebut, ibunya tidak di terima oleh
orang – orang yang dikuburkan dekat kuburan yang disebelah rumahnya,
membuat anaknya tersebut penasaran, apa kata anaknya tersebut : “sesungguhnya
saya penasaran dengan cerita engkau, akan tetapi saya tau, satu – satunya yang
mengetahui apa yang dilakukan oleh ibu saya adalah dayang yang telah kami
anggap sebagai orang tua kami, ayolah kita berangkat, maka berangkatlah dua
orang tersebut, meninggalkan acara penguburan dan dia ketemu dengan dayang yang
selama ini mengasuh orang tuanya, maka sang anak mengatakan kepada neneknya
tersebut: “ wahai nenek, apa yang telah dilakukan oleh ibu, sehingga pemuda ini
bermimpi yang tidak – tidak terhadap ibu, sebutkanlah!!, dengan desakan sang
cucu, maka dayang tadi mengatakan demi Allah, wahai anakku, sebanyak itu yang
dilakukan ibumu dari maksiat dan dosa 3 yang nenek takutkan tidak diampunkan
oleh Allah, kata anak : apa itu nek, sebutkan kepada saya, apa kata nenek
tersebut : “anakku, ibumu ini adalah ibu
yang tidak puas dengan seorang laki – laki, ayahmu ketika berada di toko dan di
kedai sedang sibuk melayani tamu, maka tidak berselang selama 1 atau 2 hari
kecuali telah datang di kamar ayahmu dua atau tiga laki – laki secara serempak
untuk melayani nafsu bejat ibumu, begitulah sampai perzinahan tersebut,
lahirlah engkau, engkau bukanlah anak dari ayahmu akan tetapi engkau adalah
seorang anak dari semua laki – laki yang telah menjamah ibumu” “Terus apa lagi nek” ? setelah engkau
dilahirkan oleh ibumu dia sangat mencintai engkau dan engkau pun tumbuh
sebagaimana tumbuhnya seorang anak kemudian engkaupun menjadi seorang remaja
yang masih muda, suatu hari, ibumu datang mengejutkan nenek, dia mengatakan
kepada nenek : bahwa, dia tidak sabar dengan engkau lagi, bahwa sekarang
pandangannya kepadamu bukan lagi pandangan ibu kepada anaknya akan tetapi
pandangan wanita kepada laki – laki lain. Nenek mengatakan kepadanya : “Takutlah
kepada Allah wahai fulanah, tidak cukupkah kepada engkau laki – laki yang
datang setiap harinya di rumah suamimu”?? Apa kata wanita tersebut : wahai ibu,
biarlah saya yang menanggung dosa itu, akan tetapi ketahuilah saya tidak sabar
lagi dengan anak itu, izinkan saya ibu
untuk bisa menjamahnya, maka nenek pun mencari siyasah atau cara bagaimana
engkau terjatuh ke dalam pangkuannya, maka nenek ajarkan engkau tulis baca,
setelah engkau pandai tulis baca nenek kirimkan surat kepada engkau atas
tulisan ibumu, bercinta dengannya kemudian mengadakan perjanjinan pada malam
hari yang memang ibumu sengajakan dalam keadaan gelap kemudian akhirnya
menyisakan perzinahan sekali dua kali dan itupun berlanjut berbulan bulan
kemudian ibumu hamil dan megandung, ibumupun gundah dan datang kepada nenek dan
mengatakan, apa yang harus aku lakukan?? Apa kata nenek : “gugurkan saja
kandungan tersebut, selamatkan wajahmu dari suamimu,” apa kata ibumu : dia
tidak mau menggugugurkannya dia mau mengurus dan mau membesarkan bayi yang ada
di dalam perutnya. Setelah itu dia pun permisi kepada Ayahmu dan dia mengatakan
dia rindu dengan kampungnya, di kampungnya dia pun berbulan – bulan dan
melahirkan anakmu sekaligus adikmu yang di lahirkan, setelah melahirkan dia pun
pulang ke kota dan kembali lagi dia melakukan kebiasaan buruknya tersebut, anak
tersebut berkembang menjadi seorang gadis yang cantik jelita, kemudian dia
berkata kepada nenek yaitu ibunya: wahai dayang, sesungguhnya wanita tersebut
(anak dilahirkan tersebut ) telah menjadi gadis dan saya menginginkan dia
tinggal di rumah saya”, apa kata nenek tersebut : “Takutlah engkau kepada
Allah, bagaimana engkau bisa membawanya sedangkan itu adalah aib yang takut
nanti terbongkar oleh suamimu”, maka dia mengatakan : “tidak nek, harus ada jalan.”
Maka dia cari jalan dengan cara bahwa itu adalah budaknya, maka dia ambil
anaknya sebagai budak tersebut setelah dia besar datanglah ibunya kepada
neneknya tersebut, dan dia mengatakan : “ wahai ibu, satu lagi yang harus saya
rencanakan, kata nenek : apa itu ?? tidak cukupkah engkau dengan maksiat dan
dosa yang engkau lakukan selama ini??? Wahai ibu, saya harus menjodohkan anak
saya tersebut ( yang gadis ) dengan anak saya( yang laki ) tersebut”. Kata
nenek : “kenapa engkau jodohkan bukankah itu anaknya ?? bukankah itu haram
baginya”?? Kata wanita : wahai ibu, saya
tidak tega gadis itu jatuh ke tangan orang lain, apa kata nenek tersebut :
wahai cucuku, dia sekarang istrimu dan dia adalah ibu dari anak – anakmu yang
engkau telah hidup bersamanya. Maka pingsan sang anak tersebut.
berapa hari lagi dia akan menikah dan selama ini dia tidak tahu bahwa dia anak dari hasil perzinahan, apa yang harus saya lakukan ustadz”?? maka saya jawab : “ saya terangkan tentang bahaya zina, saya terangkan bahwa dosa itu adalah dosa dia dan istrinya, harus bertaubat kepada Allah kemudian saya sarankan agar dosa tersebut jangan diemban oleh anaknya.” “ kenapa begitu ustadz.??” maka saya menjawab : “ kalau seandainya bapak tidak mau dosa tersebut di emban kepada anak, maka bapak tidak boleh menjadikan diri bapak wali atasnya, jadi tidak sah bapak wali dari anak tersebut” bapak itu mengatakan : “bagaimana ustadz, bagaimana mungkin saya tidak walinya, saya harus hadir pada acara pernikahannya, apa yang dia katakannya nanti kalau saya tidak walinya, tentu dia tahu bahwa dia bukanlah anak secara resmi yang di halalkan syariat, jika saya tidak menjadi walinya??”. Saya katakan : “Begitulah zina dan begitulah orang berzina pada zaman sekarang, sampai malu pun dia harus tutup, yang seharusnya dia harus di cambuk dan diasingkan dalam setahun, tidak diperkenankan untuk datang ke negerinya, dia harus diasingkan kalau seandainya dia bujangan, kalau sendainya dia telah menikah dia harus dirajam, saya katakan : sekarang ceritanya bukan malu, akan tetapi bagaimana menyelamatkan seorang gadis anak bapak ini supaya dia menjadi istri yang sah dari pernikahan yang sah, terus dia mengatakan : “apa yang harus saya lakukan ustadz??” saya tidak boleh menjadi walinya, tidak mungkin!!! karena saya harus hadir dalam akad nikahnya” kemudian saya katakan : “ada jalan lain, bahwa nikahkan dengan wali shulton, kemudian cari alasan lain, apa alasan bapak untuk tidak bersama dengannya” dia mengatakan : “tidak bisa saya ustadz” saya katakan : “kalau tidak bisa, itulah kesialan maksiat bapak yang bapak lakukan berjama’ah dengan istri, semua pernikahan di atas wali yang tidak sah bapak harus menanggung perzinahan yang di lakukan oleh gadis yang bapak cintai tersebut sebagai anak bapak dengan suaminya karena pernikahannya tidak sah” anak yang dihasilkan dari pernikahan tersebut juga akan menjadi anak zina, lihatkah bapak sekarang bagaimana zina menjadikan zina yang serupa, kemudian dia menutup handponnya dan selesaihlah ceritanya.
Dikisahkan Oleh
Ibnul Jauzi dalam kitabnya dzammul Hawa’
Bahwa seseorang
pemuda, dia dipeningkan dalam sebuah
perkara, dalam 3 hari ini dia bermimpi dengan mimpi yang sama, yaitu dia
bermimpi setiap kali dia tidur, kuburan yang berada sebelah rumahnya seakan –
akan terbongkar, kemudian datanglah orang – orang yang di dalam kuburan
tersebut bangkit dengan pakaian mereka mendatangi pemuda yang bermimpi
tersebut, selama tiga hari bermimpinya yang sama, orang – orang yang di kubur
tersebut meminta agar dia mengupayakan agar jangan dikuburkan seorang wanita
yang akan dibuburkan sebentar lagi, dia bermimpi 3 hari berturut – turut bahwa
semua orang – orang yang ada dikuburan meminta kepadanya agar orang yang akan
dikuburkan sebentar lagi supaya tidak di kuburkan bersama mereka, karena tidak
kuatnya mereka menahan bau busuk yang akan mereka terima di kuburan tersebut,
membuat dia bingung selama 3 hari berturut – turut dia bermimpi, mesti ada
sesuatu, akhirnya dia kekuburan tersebut untuk mencari tukang gali kubur,
kemudian dia bertanya “adakah hari ini orang yang akan di kuburkan di tempat
ini hari ini??? Maka dijawab oleh penggali kubur : “benar akan ada seorang
wanita kaya – raya yang meninggal
barusan, mereka telah membeli tempat ini dengan harga yang sangat mahal,
karena banyak tempat – tempat yang tidak menerima dia.” kemudian pemuda tersebut menceritakan mimpinya
bahwa orang – orang yang berada di kuburan ini memintanya supaya tidak
dikuburkan disini, apa kata penggali kubur : “kalau begitu, okelah kami tidak akan mengizinkan
dia dikuburkan disini.” membuat pemuda tersebut penasaran dia ingin tau, siapa
wanita yang begitu takut penghuni kubur dengan dosa – dosa yang mereka lakukan
juga, kenapa dia takut??, sehingga membuat dia penasaran sehingga di harus
datang ke tempat ta’ziyah wanita orang kaya tersebut yang telah meninggal,
kiranya ketika dikatakan wanita tersebut dikuburkan di sebelah rumahnya, karena
dia kaya dia telah bisa mencari tanah untuk dikuburkan wanita yang meninggal
tersebut, maka dilihat ta’ziyah orang yang hadir sangat ramai dan dilihatnya
keranda untuk membawa wanita tersebut telah dimulai diberangkatkan menuju
kuburan dan dilihat dari sebanyak yang hadir, ada dua orang laki – laki yang
dia lihat pertama, orang yang tua kelihatannya di adalah suaminya dan yang satu
lagi seorang pemuda yang gagah, kemudian dia mendekati pemuda tersebut yang
kiranya dia adalah anak dari wanita yang telah meninggal, kemudian dia
menceritakan : “bahwa dia bermimpi tentang tidak diterimanya ibunya oleh
penduduk kubur, yang kebetulan pemuda tersebut adalah anak dari wanita
tersebut, ibunya tidak di terima oleh
orang – orang yang dikuburkan dekat kuburan yang disebelah rumahnya,
membuat anaknya tersebut penasaran, apa kata anaknya tersebut : “sesungguhnya
saya penasaran dengan cerita engkau, akan tetapi saya tau, satu – satunya yang
mengetahui apa yang dilakukan oleh ibu saya adalah dayang yang telah kami
anggap sebagai orang tua kami, ayolah kita berangkat, maka berangkatlah dua
orang tersebut, meninggalkan acara penguburan dan dia ketemu dengan dayang yang
selama ini mengasuh orang tuanya, maka sang anak mengatakan kepada neneknya
tersebut: “ wahai nenek, apa yang telah dilakukan oleh ibu, sehingga pemuda ini
bermimpi yang tidak – tidak terhadap ibu, sebutkanlah!!, dengan desakan sang
cucu, maka dayang tadi mengatakan demi Allah, wahai anakku, sebanyak itu yang
dilakukan ibumu dari maksiat dan dosa 3 yang nenek takutkan tidak diampunkan
oleh Allah, kata anak : apa itu nek, sebutkan kepada saya, apa kata nenek
tersebut : “anakku, ibumu ini adalah ibu
yang tidak puas dengan seorang laki – laki, ayahmu ketika berada di toko dan di
kedai sedang sibuk melayani tamu, maka tidak berselang selama 1 atau 2 hari
kecuali telah datang di kamar ayahmu dua atau tiga laki – laki secara serempak
untuk melayani nafsu bejat ibumu, begitulah sampai perzinahan tersebut,
lahirlah engkau, engkau bukanlah anak dari ayahmu akan tetapi engkau adalah
seorang anak dari semua laki – laki yang telah menjamah ibumu” “Terus apa lagi nek” ? setelah engkau
dilahirkan oleh ibumu dia sangat mencintai engkau dan engkau pun tumbuh
sebagaimana tumbuhnya seorang anak kemudian engkaupun menjadi seorang remaja
yang masih muda, suatu hari, ibumu datang mengejutkan nenek, dia mengatakan
kepada nenek : bahwa, dia tidak sabar dengan engkau lagi, bahwa sekarang
pandangannya kepadamu bukan lagi pandangan ibu kepada anaknya akan tetapi
pandangan wanita kepada laki – laki lain. Nenek mengatakan kepadanya : “Takutlah
kepada Allah wahai fulanah, tidak cukupkah kepada engkau laki – laki yang
datang setiap harinya di rumah suamimu”?? Apa kata wanita tersebut : wahai ibu,
biarlah saya yang menanggung dosa itu, akan tetapi ketahuilah saya tidak sabar
lagi dengan anak itu, izinkan saya ibu
untuk bisa menjamahnya, maka nenek pun mencari siyasah atau cara bagaimana
engkau terjatuh ke dalam pangkuannya, maka nenek ajarkan engkau tulis baca,
setelah engkau pandai tulis baca nenek kirimkan surat kepada engkau atas
tulisan ibumu, bercinta dengannya kemudian mengadakan perjanjinan pada malam
hari yang memang ibumu sengajakan dalam keadaan gelap kemudian akhirnya
menyisakan perzinahan sekali dua kali dan itupun berlanjut berbulan bulan
kemudian ibumu hamil dan megandung, ibumupun gundah dan datang kepada nenek dan
mengatakan, apa yang harus aku lakukan?? Apa kata nenek : “gugurkan saja
kandungan tersebut, selamatkan wajahmu dari suamimu,” apa kata ibumu : dia
tidak mau menggugugurkannya dia mau mengurus dan mau membesarkan bayi yang ada
di dalam perutnya. Setelah itu dia pun permisi kepada Ayahmu dan dia mengatakan
dia rindu dengan kampungnya, di kampungnya dia pun berbulan – bulan dan
melahirkan anakmu sekaligus adikmu yang di lahirkan, setelah melahirkan dia pun
pulang ke kota dan kembali lagi dia melakukan kebiasaan buruknya tersebut, anak
tersebut berkembang menjadi seorang gadis yang cantik jelita, kemudian dia
berkata kepada nenek yaitu ibunya: wahai dayang, sesungguhnya wanita tersebut
(anak dilahirkan tersebut ) telah menjadi gadis dan saya menginginkan dia
tinggal di rumah saya”, apa kata nenek tersebut : “Takutlah engkau kepada
Allah, bagaimana engkau bisa membawanya sedangkan itu adalah aib yang takut
nanti terbongkar oleh suamimu”, maka dia mengatakan : “tidak nek, harus ada jalan.”
Maka dia cari jalan dengan cara bahwa itu adalah budaknya, maka dia ambil
anaknya sebagai budak tersebut setelah dia besar datanglah ibunya kepada
neneknya tersebut, dan dia mengatakan : “ wahai ibu, satu lagi yang harus saya
rencanakan, kata nenek : apa itu ?? tidak cukupkah engkau dengan maksiat dan
dosa yang engkau lakukan selama ini??? Wahai ibu, saya harus menjodohkan anak
saya tersebut ( yang gadis ) dengan anak saya( yang laki ) tersebut”. Kata
nenek : “kenapa engkau jodohkan bukankah itu anaknya ?? bukankah itu haram
baginya”?? Kata wanita : wahai ibu, saya
tidak tega gadis itu jatuh ke tangan orang lain, apa kata nenek tersebut :
wahai cucuku, dia sekarang istrimu dan dia adalah ibu dari anak – anakmu yang
engkau telah hidup bersamanya. Maka pingsan sang anak tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar