Ketika Dosa Zina Berkisah - Pena Luqman

Post Top Ad

Ketika Dosa Zina Berkisah

Ketika Dosa Zina Berkisah

Share This
Ust Armen Bercerita : seorang ayah menelpon kepada saya, dia mengatakan:  “bahwa berapa hari lagi dia akan menikahkan  anaknya, tepatnya anak gadisnya, kemudian dia mengatakan bagaimana ustadz anak gadis tersebut sebenarnya bukanlah anak yang ibunya saya nikahkan  akan tapi anak tersebut hasil dari perzinahan saya dengan ibunya, kemudian kami menikah akan tapi anak gadis tersebut sampai dia dibesarkan tidak mengetahi bahwa dia anak dari hasil perzinahan, sekarang umurnya telah lebih dari 20 tahun dan
berapa hari lagi dia akan menikah dan selama ini dia tidak tahu bahwa dia anak dari hasil perzinahan, apa yang harus saya lakukan ustadz”??  maka saya jawab : “ saya terangkan tentang bahaya zina, saya terangkan bahwa dosa itu adalah dosa dia dan istrinya, harus bertaubat kepada Allah  kemudian saya sarankan  agar dosa tersebut jangan diemban oleh anaknya.” “ kenapa begitu ustadz.??” maka saya menjawab : “ kalau seandainya bapak tidak mau dosa tersebut di emban  kepada anak, maka bapak tidak boleh menjadikan diri bapak wali atasnya, jadi tidak sah bapak wali dari anak  tersebut” bapak itu mengatakan : “bagaimana ustadz, bagaimana mungkin saya tidak walinya, saya harus hadir pada acara pernikahannya, apa yang dia katakannya nanti kalau saya tidak walinya, tentu dia tahu bahwa dia bukanlah anak secara resmi yang di halalkan syariat, jika saya tidak menjadi walinya??”. Saya katakan : “Begitulah zina dan begitulah orang berzina pada zaman sekarang, sampai malu pun dia harus tutup, yang seharusnya dia harus di cambuk dan diasingkan dalam setahun, tidak diperkenankan untuk datang ke negerinya, dia harus diasingkan kalau seandainya dia bujangan, kalau sendainya dia telah menikah dia harus dirajam,   saya katakan : sekarang ceritanya bukan malu, akan tetapi bagaimana menyelamatkan seorang gadis anak bapak ini supaya dia menjadi istri yang sah dari pernikahan yang sah, terus dia mengatakan : “apa yang harus saya lakukan ustadz??” saya tidak boleh menjadi walinya, tidak mungkin!!! karena saya harus hadir dalam akad nikahnya” kemudian saya katakan : “ada jalan lain, bahwa nikahkan dengan wali shulton, kemudian cari alasan lain, apa alasan bapak untuk tidak bersama dengannya” dia mengatakan : “tidak bisa saya ustadz” saya katakan :  “kalau tidak bisa, itulah kesialan maksiat bapak yang bapak lakukan berjama’ah dengan istri, semua pernikahan di atas wali yang tidak sah bapak harus menanggung perzinahan yang di lakukan oleh gadis yang bapak cintai tersebut sebagai anak bapak dengan suaminya karena pernikahannya tidak sah”  anak yang dihasilkan dari pernikahan tersebut juga akan menjadi anak zina, lihatkah bapak sekarang bagaimana zina menjadikan zina yang serupa,  kemudian dia menutup handponnya dan selesaihlah ceritanya.

Dikisahkan Oleh Ibnul Jauzi  dalam kitabnya dzammul Hawa’
Bahwa seseorang pemuda, dia  dipeningkan dalam sebuah perkara, dalam 3 hari ini dia bermimpi dengan mimpi yang sama, yaitu dia bermimpi setiap kali dia tidur, kuburan yang berada sebelah rumahnya seakan – akan terbongkar, kemudian datanglah orang – orang yang di dalam kuburan tersebut bangkit dengan pakaian mereka mendatangi pemuda yang bermimpi tersebut, selama tiga hari bermimpinya yang sama, orang – orang yang di kubur tersebut meminta agar dia mengupayakan agar jangan dikuburkan seorang wanita yang akan dibuburkan sebentar lagi, dia bermimpi 3 hari berturut – turut bahwa semua orang – orang yang ada dikuburan meminta kepadanya agar orang yang akan dikuburkan sebentar lagi supaya tidak di kuburkan bersama mereka, karena tidak kuatnya mereka menahan bau busuk yang akan mereka terima di kuburan tersebut, membuat dia bingung selama 3 hari berturut – turut dia bermimpi, mesti ada sesuatu, akhirnya dia kekuburan tersebut untuk mencari tukang gali kubur, kemudian dia bertanya “adakah hari ini orang yang akan di kuburkan di tempat ini hari ini??? Maka dijawab oleh penggali kubur : “benar akan ada seorang wanita kaya – raya yang meninggal  barusan, mereka telah membeli tempat ini dengan harga yang sangat mahal, karena banyak tempat – tempat yang tidak menerima dia.”  kemudian pemuda tersebut menceritakan mimpinya bahwa orang – orang yang berada di kuburan ini memintanya supaya tidak dikuburkan disini, apa kata penggali kubur :  “kalau begitu, okelah kami tidak akan mengizinkan dia dikuburkan disini.” membuat pemuda tersebut penasaran dia ingin tau, siapa wanita yang begitu takut penghuni kubur dengan dosa – dosa yang mereka lakukan juga, kenapa dia takut??, sehingga membuat dia penasaran sehingga di harus datang ke tempat ta’ziyah wanita orang kaya tersebut yang telah meninggal, kiranya ketika dikatakan wanita tersebut dikuburkan di sebelah rumahnya, karena dia kaya dia telah bisa mencari tanah untuk dikuburkan wanita yang meninggal tersebut, maka dilihat ta’ziyah orang yang hadir sangat ramai dan dilihatnya keranda untuk membawa wanita tersebut telah dimulai diberangkatkan menuju kuburan dan dilihat dari sebanyak yang hadir, ada dua orang laki – laki yang dia lihat pertama, orang yang tua kelihatannya di adalah suaminya dan yang satu lagi seorang pemuda yang gagah, kemudian dia mendekati pemuda tersebut yang kiranya dia adalah anak dari wanita yang telah meninggal, kemudian dia menceritakan : “bahwa dia bermimpi tentang tidak diterimanya ibunya oleh penduduk kubur, yang  kebetulan  pemuda tersebut adalah anak dari wanita tersebut, ibunya tidak di terima oleh  orang – orang yang dikuburkan dekat kuburan yang disebelah rumahnya, membuat anaknya tersebut penasaran, apa kata anaknya tersebut : “sesungguhnya saya penasaran dengan cerita engkau, akan tetapi saya tau, satu – satunya yang mengetahui apa yang dilakukan oleh ibu saya adalah dayang yang telah kami anggap sebagai orang tua kami, ayolah kita berangkat, maka berangkatlah dua orang tersebut, meninggalkan acara penguburan dan dia ketemu dengan dayang yang selama ini mengasuh orang tuanya, maka sang anak mengatakan kepada neneknya tersebut: “ wahai nenek, apa yang telah dilakukan oleh ibu, sehingga pemuda ini bermimpi yang tidak – tidak terhadap ibu, sebutkanlah!!, dengan desakan sang cucu, maka dayang tadi mengatakan demi Allah, wahai anakku, sebanyak itu yang dilakukan ibumu dari maksiat dan dosa 3 yang nenek takutkan tidak diampunkan oleh Allah, kata anak : apa itu nek, sebutkan kepada saya, apa kata nenek tersebut  : “anakku, ibumu ini adalah ibu yang tidak puas dengan seorang laki – laki, ayahmu ketika berada di toko dan di kedai sedang sibuk melayani tamu, maka tidak berselang selama 1 atau 2 hari kecuali telah datang di kamar ayahmu dua atau tiga laki – laki secara serempak untuk melayani nafsu bejat ibumu, begitulah sampai perzinahan tersebut, lahirlah engkau, engkau bukanlah anak dari ayahmu akan tetapi engkau adalah seorang anak dari semua laki – laki yang telah menjamah ibumu”  “Terus apa lagi nek” ? setelah engkau dilahirkan oleh ibumu dia sangat mencintai engkau dan engkau pun tumbuh sebagaimana tumbuhnya seorang anak kemudian engkaupun menjadi seorang remaja yang masih muda, suatu hari, ibumu datang mengejutkan nenek, dia mengatakan kepada nenek : bahwa, dia tidak sabar dengan engkau lagi, bahwa sekarang pandangannya kepadamu bukan lagi pandangan ibu kepada anaknya akan tetapi pandangan wanita kepada laki – laki lain. Nenek mengatakan kepadanya : “Takutlah kepada Allah wahai fulanah, tidak cukupkah kepada engkau laki – laki yang datang setiap harinya di rumah suamimu”?? Apa kata wanita tersebut : wahai ibu, biarlah saya yang menanggung dosa itu, akan tetapi ketahuilah saya tidak sabar lagi dengan anak  itu, izinkan saya ibu untuk bisa menjamahnya, maka nenek pun mencari siyasah atau cara bagaimana engkau terjatuh ke dalam pangkuannya, maka nenek ajarkan engkau tulis baca, setelah engkau pandai tulis baca nenek kirimkan surat kepada engkau atas tulisan ibumu, bercinta dengannya kemudian mengadakan perjanjinan pada malam hari yang memang ibumu sengajakan dalam keadaan gelap kemudian akhirnya menyisakan perzinahan sekali dua kali dan itupun berlanjut berbulan bulan kemudian ibumu hamil dan megandung, ibumupun gundah dan datang kepada nenek dan mengatakan, apa yang harus aku lakukan?? Apa kata nenek : “gugurkan saja kandungan tersebut, selamatkan wajahmu dari suamimu,” apa kata ibumu : dia tidak mau menggugugurkannya dia mau mengurus dan mau membesarkan bayi yang ada di dalam perutnya. Setelah itu dia pun permisi kepada Ayahmu dan dia mengatakan dia rindu dengan kampungnya, di kampungnya dia pun berbulan – bulan dan melahirkan anakmu sekaligus adikmu yang di lahirkan, setelah melahirkan dia pun pulang ke kota dan kembali lagi dia melakukan kebiasaan buruknya tersebut, anak tersebut berkembang menjadi seorang gadis yang cantik jelita, kemudian dia berkata kepada nenek yaitu ibunya: wahai dayang, sesungguhnya wanita tersebut (anak dilahirkan tersebut ) telah menjadi gadis dan saya menginginkan dia tinggal di rumah saya”, apa kata nenek tersebut : “Takutlah engkau kepada Allah, bagaimana engkau bisa membawanya sedangkan itu adalah aib yang takut nanti terbongkar oleh suamimu”, maka dia mengatakan : “tidak nek, harus ada jalan.” Maka dia cari jalan dengan cara bahwa itu adalah budaknya, maka dia ambil anaknya sebagai budak tersebut setelah dia besar datanglah ibunya kepada neneknya tersebut, dan dia mengatakan : “ wahai ibu, satu lagi yang harus saya rencanakan, kata nenek : apa itu ?? tidak cukupkah engkau dengan maksiat dan dosa yang engkau lakukan selama ini??? Wahai ibu, saya harus menjodohkan anak saya tersebut ( yang gadis ) dengan anak saya( yang laki ) tersebut”. Kata nenek : “kenapa engkau jodohkan bukankah itu anaknya ?? bukankah itu haram baginya”??  Kata wanita : wahai ibu, saya tidak tega gadis itu jatuh ke tangan orang lain, apa kata nenek tersebut : wahai cucuku, dia sekarang istrimu dan dia adalah ibu dari anak – anakmu yang engkau telah hidup bersamanya. Maka pingsan sang anak tersebut.

Ust Armen Bercerita : seorang ayah menelpon kepada saya, dia mengatakan:  “bahwa berapa hari lagi dia akan menikahkan  anaknya, tepatnya anak gadisnya, kemudian dia mengatakan bagaimana ustadz anak gadis tersebut sebenarnya bukanlah anak yang ibunya saya nikahkan  akan tapi anak tersebut hasil dari perzinahan saya dengan ibunya, kemudian kami menikah akan tapi anak gadis tersebut sampai dia dibesarkan tidak mengetahi bahwa dia anak dari hasil perzinahan, sekarang umurnya telah lebih dari 20 tahun dan
berapa hari lagi dia akan menikah dan selama ini dia tidak tahu bahwa dia anak dari hasil perzinahan, apa yang harus saya lakukan ustadz”??  maka saya jawab : “ saya terangkan tentang bahaya zina, saya terangkan bahwa dosa itu adalah dosa dia dan istrinya, harus bertaubat kepada Allah  kemudian saya sarankan  agar dosa tersebut jangan diemban oleh anaknya.” “ kenapa begitu ustadz.??” maka saya menjawab : “ kalau seandainya bapak tidak mau dosa tersebut di emban  kepada anak, maka bapak tidak boleh menjadikan diri bapak wali atasnya, jadi tidak sah bapak wali dari anak  tersebut” bapak itu mengatakan : “bagaimana ustadz, bagaimana mungkin saya tidak walinya, saya harus hadir pada acara pernikahannya, apa yang dia katakannya nanti kalau saya tidak walinya, tentu dia tahu bahwa dia bukanlah anak secara resmi yang di halalkan syariat, jika saya tidak menjadi walinya??”. Saya katakan : “Begitulah zina dan begitulah orang berzina pada zaman sekarang, sampai malu pun dia harus tutup, yang seharusnya dia harus di cambuk dan diasingkan dalam setahun, tidak diperkenankan untuk datang ke negerinya, dia harus diasingkan kalau seandainya dia bujangan, kalau sendainya dia telah menikah dia harus dirajam,   saya katakan : sekarang ceritanya bukan malu, akan tetapi bagaimana menyelamatkan seorang gadis anak bapak ini supaya dia menjadi istri yang sah dari pernikahan yang sah, terus dia mengatakan : “apa yang harus saya lakukan ustadz??” saya tidak boleh menjadi walinya, tidak mungkin!!! karena saya harus hadir dalam akad nikahnya” kemudian saya katakan : “ada jalan lain, bahwa nikahkan dengan wali shulton, kemudian cari alasan lain, apa alasan bapak untuk tidak bersama dengannya” dia mengatakan : “tidak bisa saya ustadz” saya katakan :  “kalau tidak bisa, itulah kesialan maksiat bapak yang bapak lakukan berjama’ah dengan istri, semua pernikahan di atas wali yang tidak sah bapak harus menanggung perzinahan yang di lakukan oleh gadis yang bapak cintai tersebut sebagai anak bapak dengan suaminya karena pernikahannya tidak sah”  anak yang dihasilkan dari pernikahan tersebut juga akan menjadi anak zina, lihatkah bapak sekarang bagaimana zina menjadikan zina yang serupa,  kemudian dia menutup handponnya dan selesaihlah ceritanya.

Dikisahkan Oleh Ibnul Jauzi  dalam kitabnya dzammul Hawa’
Bahwa seseorang pemuda, dia  dipeningkan dalam sebuah perkara, dalam 3 hari ini dia bermimpi dengan mimpi yang sama, yaitu dia bermimpi setiap kali dia tidur, kuburan yang berada sebelah rumahnya seakan – akan terbongkar, kemudian datanglah orang – orang yang di dalam kuburan tersebut bangkit dengan pakaian mereka mendatangi pemuda yang bermimpi tersebut, selama tiga hari bermimpinya yang sama, orang – orang yang di kubur tersebut meminta agar dia mengupayakan agar jangan dikuburkan seorang wanita yang akan dibuburkan sebentar lagi, dia bermimpi 3 hari berturut – turut bahwa semua orang – orang yang ada dikuburan meminta kepadanya agar orang yang akan dikuburkan sebentar lagi supaya tidak di kuburkan bersama mereka, karena tidak kuatnya mereka menahan bau busuk yang akan mereka terima di kuburan tersebut, membuat dia bingung selama 3 hari berturut – turut dia bermimpi, mesti ada sesuatu, akhirnya dia kekuburan tersebut untuk mencari tukang gali kubur, kemudian dia bertanya “adakah hari ini orang yang akan di kuburkan di tempat ini hari ini??? Maka dijawab oleh penggali kubur : “benar akan ada seorang wanita kaya – raya yang meninggal  barusan, mereka telah membeli tempat ini dengan harga yang sangat mahal, karena banyak tempat – tempat yang tidak menerima dia.”  kemudian pemuda tersebut menceritakan mimpinya bahwa orang – orang yang berada di kuburan ini memintanya supaya tidak dikuburkan disini, apa kata penggali kubur :  “kalau begitu, okelah kami tidak akan mengizinkan dia dikuburkan disini.” membuat pemuda tersebut penasaran dia ingin tau, siapa wanita yang begitu takut penghuni kubur dengan dosa – dosa yang mereka lakukan juga, kenapa dia takut??, sehingga membuat dia penasaran sehingga di harus datang ke tempat ta’ziyah wanita orang kaya tersebut yang telah meninggal, kiranya ketika dikatakan wanita tersebut dikuburkan di sebelah rumahnya, karena dia kaya dia telah bisa mencari tanah untuk dikuburkan wanita yang meninggal tersebut, maka dilihat ta’ziyah orang yang hadir sangat ramai dan dilihatnya keranda untuk membawa wanita tersebut telah dimulai diberangkatkan menuju kuburan dan dilihat dari sebanyak yang hadir, ada dua orang laki – laki yang dia lihat pertama, orang yang tua kelihatannya di adalah suaminya dan yang satu lagi seorang pemuda yang gagah, kemudian dia mendekati pemuda tersebut yang kiranya dia adalah anak dari wanita yang telah meninggal, kemudian dia menceritakan : “bahwa dia bermimpi tentang tidak diterimanya ibunya oleh penduduk kubur, yang  kebetulan  pemuda tersebut adalah anak dari wanita tersebut, ibunya tidak di terima oleh  orang – orang yang dikuburkan dekat kuburan yang disebelah rumahnya, membuat anaknya tersebut penasaran, apa kata anaknya tersebut : “sesungguhnya saya penasaran dengan cerita engkau, akan tetapi saya tau, satu – satunya yang mengetahui apa yang dilakukan oleh ibu saya adalah dayang yang telah kami anggap sebagai orang tua kami, ayolah kita berangkat, maka berangkatlah dua orang tersebut, meninggalkan acara penguburan dan dia ketemu dengan dayang yang selama ini mengasuh orang tuanya, maka sang anak mengatakan kepada neneknya tersebut: “ wahai nenek, apa yang telah dilakukan oleh ibu, sehingga pemuda ini bermimpi yang tidak – tidak terhadap ibu, sebutkanlah!!, dengan desakan sang cucu, maka dayang tadi mengatakan demi Allah, wahai anakku, sebanyak itu yang dilakukan ibumu dari maksiat dan dosa 3 yang nenek takutkan tidak diampunkan oleh Allah, kata anak : apa itu nek, sebutkan kepada saya, apa kata nenek tersebut  : “anakku, ibumu ini adalah ibu yang tidak puas dengan seorang laki – laki, ayahmu ketika berada di toko dan di kedai sedang sibuk melayani tamu, maka tidak berselang selama 1 atau 2 hari kecuali telah datang di kamar ayahmu dua atau tiga laki – laki secara serempak untuk melayani nafsu bejat ibumu, begitulah sampai perzinahan tersebut, lahirlah engkau, engkau bukanlah anak dari ayahmu akan tetapi engkau adalah seorang anak dari semua laki – laki yang telah menjamah ibumu”  “Terus apa lagi nek” ? setelah engkau dilahirkan oleh ibumu dia sangat mencintai engkau dan engkau pun tumbuh sebagaimana tumbuhnya seorang anak kemudian engkaupun menjadi seorang remaja yang masih muda, suatu hari, ibumu datang mengejutkan nenek, dia mengatakan kepada nenek : bahwa, dia tidak sabar dengan engkau lagi, bahwa sekarang pandangannya kepadamu bukan lagi pandangan ibu kepada anaknya akan tetapi pandangan wanita kepada laki – laki lain. Nenek mengatakan kepadanya : “Takutlah kepada Allah wahai fulanah, tidak cukupkah kepada engkau laki – laki yang datang setiap harinya di rumah suamimu”?? Apa kata wanita tersebut : wahai ibu, biarlah saya yang menanggung dosa itu, akan tetapi ketahuilah saya tidak sabar lagi dengan anak  itu, izinkan saya ibu untuk bisa menjamahnya, maka nenek pun mencari siyasah atau cara bagaimana engkau terjatuh ke dalam pangkuannya, maka nenek ajarkan engkau tulis baca, setelah engkau pandai tulis baca nenek kirimkan surat kepada engkau atas tulisan ibumu, bercinta dengannya kemudian mengadakan perjanjinan pada malam hari yang memang ibumu sengajakan dalam keadaan gelap kemudian akhirnya menyisakan perzinahan sekali dua kali dan itupun berlanjut berbulan bulan kemudian ibumu hamil dan megandung, ibumupun gundah dan datang kepada nenek dan mengatakan, apa yang harus aku lakukan?? Apa kata nenek : “gugurkan saja kandungan tersebut, selamatkan wajahmu dari suamimu,” apa kata ibumu : dia tidak mau menggugugurkannya dia mau mengurus dan mau membesarkan bayi yang ada di dalam perutnya. Setelah itu dia pun permisi kepada Ayahmu dan dia mengatakan dia rindu dengan kampungnya, di kampungnya dia pun berbulan – bulan dan melahirkan anakmu sekaligus adikmu yang di lahirkan, setelah melahirkan dia pun pulang ke kota dan kembali lagi dia melakukan kebiasaan buruknya tersebut, anak tersebut berkembang menjadi seorang gadis yang cantik jelita, kemudian dia berkata kepada nenek yaitu ibunya: wahai dayang, sesungguhnya wanita tersebut (anak dilahirkan tersebut ) telah menjadi gadis dan saya menginginkan dia tinggal di rumah saya”, apa kata nenek tersebut : “Takutlah engkau kepada Allah, bagaimana engkau bisa membawanya sedangkan itu adalah aib yang takut nanti terbongkar oleh suamimu”, maka dia mengatakan : “tidak nek, harus ada jalan.” Maka dia cari jalan dengan cara bahwa itu adalah budaknya, maka dia ambil anaknya sebagai budak tersebut setelah dia besar datanglah ibunya kepada neneknya tersebut, dan dia mengatakan : “ wahai ibu, satu lagi yang harus saya rencanakan, kata nenek : apa itu ?? tidak cukupkah engkau dengan maksiat dan dosa yang engkau lakukan selama ini??? Wahai ibu, saya harus menjodohkan anak saya tersebut ( yang gadis ) dengan anak saya( yang laki ) tersebut”. Kata nenek : “kenapa engkau jodohkan bukankah itu anaknya ?? bukankah itu haram baginya”??  Kata wanita : wahai ibu, saya tidak tega gadis itu jatuh ke tangan orang lain, apa kata nenek tersebut : wahai cucuku, dia sekarang istrimu dan dia adalah ibu dari anak – anakmu yang engkau telah hidup bersamanya. Maka pingsan sang anak tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages